Miracle in Cell No 7
Sutradara
Lee Hwan-kyung
Penulis
Lee Hwan-kyung, Kim Hwang-sung, Kim Young-suk
Pemain Film
Lee Yong-gu (Ryu Seung-ryong), Ye-sung (Kal So-won),
Ye-sung dewasa (Park Shin-hye), Jang Min-hwan (Jung Jin-young), So Yang-ho (Od
Dal-su), Choi Chun-ho (Park Won-sang), Kang Man-beom (Kim Jung-tae), Shin
Bong-shik (Jung Man-shik)
Tanggal Rilis
23 Januari 2013
Durasi
2 jam 7 menit
Genre
Drama, Comedy
Miracle in Cell No 7 adalah salah satu film korea
yang telah memberi banyak arti kasih sayang seorang ayah pengidap
keterbelakangan mental yang tiada hentinya mencoba untuk membahagiakan putri
cantiknya, karena ayah tetap lah ayah di mata anak, begitu pula sebaliknya. Dengan
cara yang berbeda untuk menyampaikan kasih sayangnya mengingat cacat mental
yang dimilikinya. Selain itu film miracle in cell no 7 juga memberikan arti
kebaikan yang mampu mengubah keadaan semula yang hambar menjadi penuh warna,
karena dari satu kebaikan akan melahirkan kebaikan lainnya, dan penulis sangat
percaya itu. Hal itu tersampaikan lewat kebaikan Yong-gu menolong ketua
penjara, Jang Min-hwan yang terjebak dalam kebakaran akibat ulah salah satu
napi. Di scene lain pun sutradara Lee Hwan-kyung menampilkan jiwa pengorbanan
Yong-gu saat napi lain ingin mencelakai sahabat penjaranya, So Yang-ho. Dalam
jiwa terdalam, rasa iba dan haru senantiasa menyertai penulis sampai – sampai
film ini mampu menggetarkan hati penulis yang tergugah ingin menolong Ye-sung
dan ayah tercintanya agar keluar dari permasalahan yang mengganggu senyum manis
canda tawa mereka berdua.
Film ini dimulai saat Ye-sung dewasa menjalani
sidang peradilan untuk menyelesaikan perkara kasus penculikan, pembunuhan dan
tindak seksual terhadap anak seorang komisaris jenderal kepolisian. Sutradara
hanya memberikan cuplikan singkatnya saja, kemudian membawa penonton flashback
ke masa Ye-sung kecil. Seorang gadis cilik nan cantik yang mengidam – idamkan
tokoh sailor moon karena terinspirasi keberaniannya dalam menumpas kejahatan.
Lirik dan gerakan khas sailor moon sudah melekat dalam jiwa Ye-sung sampai
suatu ketika dirinya menginginkan tas sailor moon yang tinggal satu – satunya,
tetapi sang ayah belum memiliki uang, dari situ lah konflik utama film ini
berasal.
Berbekal ambisi besar membelikan putri kesayangannya
tas sailor moon, masalah pun memuncak saat dia tertangkap basah membunuh dan melakukan
pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur yang ternyata adalah anak yang
ditemuinya di toko saat itu. Alhasil Yong-gu harus berurusan dengan pihak
kepolisian dan disekap dalam jeruji besi selama waktu yang belum ditentukan
mengingat proses peradilan yang belum dilakukan. Lalu dilakukan reka ulang oleh
pihak kepolisian, disini lah muncul keanehan yang mungkin tidak disadari
penonton. Latar hujan deras dengan keramaian orang yang ingin menyaksikan
langsung serta terjadi keributan juga, teriakan Ye-sung dapat terdengar jelas
oleh sang ayah yang menurut penulis ini cukup mengambang.
Di balik jeruji besi ini, Ryu Seung-ryong berkenalan
dengan napi satu sel nya Chun-ho (penipuan), Man-beom (perzinahan), Yang-ho
(gangster / pemimpin sel no 7), kakek Seo (penipuan) dan Bong-shik (pencopet).
Perkenalan awal disambut dengan pukulan dan cacian dari mereka akibat
perbuatannya kejinya pada anak kecil. Namun selang beberapa hari, para sahabatnya
menculik Ye-sung pada acara hiburan yang diselenggarakan di penjara tersebut.
Kekonyolan Man-beom yang cukup menggelitik terlihat saat membawa gadis cilik
itu menyusup kedalam sel, muka panik, keringat dingin, sampai gerak – gerik
yang tak beraturan melewati polisi yang sedang bertugas. Setelah berhasil
kembali kedalam ruang sel, dia pun melepaskan nafas panjang tanda tenang
bercampr deg – degan dalam misi membawa Ye-sung untuk bertemu ayahnya. Betapa
terharunya melihat linangan air mata, pukulan lembut tangan hingga teriakan
luapan emosi mendalam putrinya seakan – akan merasa kehilangan sosok ayah.
Hari – hari dalam sel memberikan banyak perubahan
pada kamar no 7, mulai dari mengajarkan baca tulis, menyanyi, tolong menolong
dan rasa cinta yang sesungguhnya antara ayah dan anak, sehingga sel mereka tak
pernah sepi. Lawakan – lawakan keluar begitu saja mengisi sudut ruangan yang kecil
tanpa ada sekat diantara satu sama lain, sehingga tertawa lepas menjadi cara mengakrabkan
diri satu sama lain.
Melihat kelakuan Yong-gu yang amat sayang sama
anaknya, kelima sahabatnya ini merasa aneh jika tuduhan pembunuhan hingga
pemerkosaan dijatuhkan pada ayah Ye-sung. Dibuat lah semacam olah TKP dan reka
ulang yang mampu menyimpulkan bahwa memang benar si aneh idiot dituduh akibat
salah paham masyarakat maupun sikap tidak profesional polisi dalam
menyelesaikan kasus. Para sahabat pun tidak mau duduk santai, usahanya membantu
Yong-gu agar dapat mengerti pertanyaan hakim dan menjawabnya dengan percaya
diri. Tapi takdir berkata lain, usaha keras Yong-gu malah tak berbuah hasil yang
disebabkan oleh ancaman komisaris kepolisian terhadap anaknya jika dia tidak
menerima hukumannya. Ancaman itu menyudutkan psikologisnya, hingga melontarkan jawaban
sebaliknya membuat hilangnya senyum putri cantiknya. Amarah polisi Jang
Min-hwan yang berteriak tak terima akan pernyataan tersebut mencoba menyadarkan
si idiot yang terus menerus berkata bohong sehingga keputusan hakim bulat
melaksanakan hukuman mati pada 23 desember mendatang.
Mencoba untuk tegar, satu – satunya yang dapat
dilakukannya. Dilain sisi, So Yang-ho dan kawan – kawan tak bisa tinggal diam
dan berusaha agar Yong-gu bebas dari hukuman mati yang tak seharusnya diterima
olehnya. Sayang, lagi – lagi usaha mereka tidak berjalan maksimal, tali balon
udaranya menyangkut pada kawat besi tembok penjara.
Di akhir cerita, penulis tak sanggup lagi menahan
air mata. Dialog, backsound dan kelihaian para pemain yang mampu menjiwai
karakternya masing – masing terlihat natural. Jeritan seorang idiot yang
meminta maaf agar tidak dihukum mati membuatnya stres harus meninggalkan
Ye-sung, gadis kecil kesayangannya. Air mata yang tak henti mengalir dari
Yong-gu ikut mengalirkan air mata sang anak yang menyemangati ayah tercintanya,
karena Ye-sung tidak tahu bahwa itu adalah pertemuan terakhir dengan ayahnya
yang akan dihukum mati.
Film korea yang berjudul Miracle in Cell No 7 akan
menjadi tontonan bagus buat anak – anak maupun orang tua, agar bisa menerapkan
sisi baik karakter Yong-gu dan Ye-sung di kehidupan nyata.
Score yang penulis berikan untuk film korea Miracle
in Cell No 7 adalah 9.5/10.
No comments:
Post a Comment