Friday 19 August 2016

Review Sinopsis dan Tokoh Film Ride Along 2



Ride Along 2



Sutradara
Tim Story

Penulis
Phil Hay, Matt Manfredi

Pemain Film
James Payton (Ice Cube), Ben Barber (Kevin Hart), Angela Payton (Tika Sumpter), Antonio Pope (Benjamin Bratt), Maya (Olivia Munn), AJ (Ken Jeong)

Tanggal Rilis
15 Januari 2016

Durasi
1 jam 41 menit

Genre
Action, Comedy

Film Ride Along 2 memberikan makna hidup bahwa kita harus memberikan kepercayaan terhadap kemampuan orang lain meskipun mereka terlihat bodoh, konyol, kekanak – kanakan, suka bercanda, dan tak tahu apa – apa, namun pasti ada satu dari sepuluh yang menjadi sisi hebatnya, dan Kevin Hart membuktikan hal tersebut. Menurut penulis rasa kepercayaan itu bisa dibangun ketika kita sudah mengenal orang itu selayaknya keluarga atau pasangan suami istri. Tetapi mempunyai karakter seperti yang diperankan Ice Cube bukan perkara mudah, terkadang penulis pun merasa sulit percaya dengan orang lain, terlebih untuk masalah yang terkesan besar dan penting. 


Pada scene awal, sutradara Tim Story ingin memperkenalkan tokoh antagonis, Antonio Pope salah seorang bandar narkoba dan perdagangan senjata illegal terbesar di Miami. Pope merupakan konflik utama yang diceritakan dalam film Ride Along 2. Selain itu, Tim ikut memperkenalkan dua kota besar nan mewah yang menjadi lokasi syuting Atlanta dan Miami, memberikan angle cantik dari kedua kota ini. Dibalik keindahan malam Atlanta, James, Mayfield dan Ben sedang melaksanakan tugas kepolisian untuk memata – mata serta bertransaksi dengan Troy, bandar kelas kakap yang populer di Knoxville Utara. Tugas menegangkan ini jadi guyonan saat Kevin Hart mengucapkan kata – kata tidak penting yang merusak indra pendengaran James dan rekannya. Alhasil tugas mereka tak berjalan mulus namun mereka mendapatkan barang bukti berupa flash drive si bandar yang berisi banyak informasi penting tentang lalu lintas aktifitas illegal tersebut, salah satunya adalah nama A.J seorang hacker cerdas yang bekerja untuk Pope.


Sedihnya, Ben tidak diikutsertakan ke Miami untuk menangkan sang hacker yang berwajah mirip Jackie Chan beranggaran rendah, ujar James. Setibanya di rumah, dia merasa kesal sambil marah – marah ketika bermain games balapan. Dan saat Cory, desainer pernikahan terbaik se Atlanta sedang berdiskusi bersama istrinya, Angela, dia membantah kehadiran bunga hydrangea yang tidak disukainya. Hingga terjadi adu mulut, saling ngotot yang membuat penulis tak tahan untuk tertawa terus menerus. Malamnya kabar baik menghampiri dirinya sebab Cube mengajaknya dalam misi ke Miami berkat bujukan dari Angela yang adalah adiknya.
Selama di Miami, Ben selalu memakai gaya khasnya yang penuh lawakan dan kekonyolan. Ada banyak adegan yang memperlihatkan karakternya, salah satu yang terkonyol adalah ketika pengejaran A.J yang mana ekspresi muka dan gerak – gerik Ben sangat kocak, layaknya amatiran. Sebab dirinya melakukan pengejaran dengan berlari sampai - sampai jatuh ke kandang ayam. Dilain sisi, James yang merupakan detektif pro hanya bersiul duduk manis sambil mengendarai mobil dan A.J sukses didapatkannya dengan sangat mudah.
Dibalik kebodohannya itu, sutradara pun ingin menaikkan reputasi Kevin Hart lewat kepiawaiannya berkomunikasi dengan seorang wanita cantik bernama Tasha untuk memperoleh nomor telepon A.J yang melarikan diri. Berbekal ponsel A.J, dia menunjukkan urutan nama dan nada dering Tasha berada terbawah dan standar ringtone sementara wanita lain lebih sensual nan bergairan lalu mengkaitkannya dengan sifat A.J, it works! Ben mendapatkan dengan gaya khasnya.
Sisi menarik lainnya dari film Ride Along 2 adalah ketika kejar – kejaran di jalan raya, Tim Story memainkan mode games yang dicampur dengan dunia nyata. Itu terlihat sangat keren, unik sekali karena masih jarang sutradara yang memainkan pola gabungan sedemikian rupa. 


Diakhir cerita, aksi heroik Kevin terekspos kembali saat James dan Maya sedang tersudutkan dengan pistol Pope. Aksi mengikuti games assasin creeds dan call of duty diikuti oleh Ben agar terlihat keren saat Pope menarik pelatuk yang mengenai dada, lucunya dia memakai rompi anti peluru yang kemudian dimanfaatkan James untuk melindungi dirinya dari tembakan kedua kali yang diluncurkan Antonio. Ben berhasil menyelamatkan saudaranya tersebut dan terkulai lemas akibat peluru yang menyasar di dada dan punggungnya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari film Ride Along 2 adalah kebodohan tidak selamanya menyesatkan orang lain, tergantung seberapa percaya seseorang pada rekannya. Makna yang bagus bila ditonton oleh anak muda maupun dewasa. Oleh karenanya, film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton.


Score yang penulis berikan untuk film Ride Along 2 adalah 8.5/10.

Thursday 11 August 2016

Review Sinopsis dan Tokoh Film Everest : Puncak Keegoisan Pendaki Bodoh



Everest 2015
 


Sutradara
Baltasar Kormaur

Penulis
Simon Beaufoy, Mark Medoff

Pemain Film
Rob Hall (Jason Clarke), Ang Dorjee (Ang Phula Sherpa), Michael Groom (Thomas M. Wright), Andy Harold Harris (Martin Henderson), Neal Beidleman (Tom Goodman-Hill), Lopsang (Pemba Sherpa), Doug Hansen (John Hawkes), Yasuko Namba (Naoko Mori), Jon Krakauer (Michael Kelly), Helen Wilton (Emily Watson), Beck Weathers (Josh Brolin), Scott Fischer (Jake Gyllenhaal), Jan Hall (Keira Knightley)

Tanggal Rilis
18 September 2015

Durasi
2 jam

Genre
Adventure, Drama, Thriller, True Story

Film Everest menyajikan gambaran tentang bagaimana ketika seseorang nekat dan tak patuh dengan sinyal yang diperlihatkan alam. Sinyal ini untuk memberikan lampu kuning pada setiap orang agar tidak menantang alam yang tak dapat diprediksi secara akurat. Keegoisan semakin memperparah keadaan membuatnya terlihat memburuk, seperti film Everest yang berdasarkan kisah nyata para pendaki nekat yang hanya mengikuti nafsu belaka tanpa mempertimbangkan kondisi yang sudah berubah 360 derajat menjadi lubang kematian buat dirinya dan teman - temannya. Berdasarkan kisah nyata, penulis sendiri juga sudah pernah mengalami hal yang sama saat mendaki, tetapi bukan di gunung sesulit Everest. Namun berhasil melewati dengan baik, tanpa rasa nekat dan sebagainya yang membahayakan orang lain.


Film ini dipelopori oleh sekelompok pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Everest yang akan dipandu oleh Rob Hall pemilik biro ekspedisi “Adventure Consultants” dan Scott Fischer untuk biro “Mountain Madness”. Dalam film diceritakan, kalau Rob harus berangkat kembali ke Nepal meninggalkan istri tercintanya yang sedang hamil untuk mengantarkan klien terkenal seperti Jon Krakauer, Beck Weather, Doug Hansen, Yasuko Namba dan pendaki lainnya ke puncak berelevasi 8848 meter diatas permukaan laut.
Jason Clarke yang berperan sebagai pemandu dalam perjalanan ekstrim ini memberikan pengantar mengerikan saat pertemuan pertama bersama kliennya. Dia menjelaskan betapa sadisnya Everest saat orang tidak sanggup beradaptasi, perbedaan suhu dan tekanan drastis membuat banyak penyakit, gangguan hingga berujung kematian yang mengenaskan. Cerita ini membuat beberapa takut, sebagiannya malah tertantang. Namun tidak semudah itu untuk mencapai puncak sejati everest karena semua kliennya harus melakukan pelatihan dan adaptasi selama 40 hari.
Keberangkatan pun dimulai keesokan harinya menggunakan helikopter menuju ke Lukla, Nepal. Latar tempat di Nepal dan sutradara berhasil membuat penonton tercengang akan keindahan alam yang disajikan, kebudayaan serta kehidupan masyarakat setempat yang padat merayap menyatu antara manusia, binatang dan alam. Sesaat keheningan menyelimuti monumen pendaki, terasa dingin, tenang, damai dan menyedihkan saat ada pendaki yang turun dengan bantuan dragbar yang diangkut oleh tim lain.


Pelatihan pun dilakukan sangat baik sejauh itu. Tragedi membuat mereka semakin terbiasa dengan kondisi yang ada saat melakukan pemanjatan di Everest. Gejala everest yang diterangkan diawal mulai bermunculan, disini lah insiden mulai berdatangan menghalangi kliennya. Adegan yang dimainkan oleh aktor hebat pilihan Baltasar Kormaur memang sangat ahli sehingga setiap adegannya pun terlihat natural, membuat penonton tegang ketika insiden jatuh maupun longsor terjadi.
Dan perjalanan inti mereka adalah puncak Everest yang dilakukan 10 Mei sesuai perencanaan awal. Keindahan gelap malam menyajikan kegagahan gunung, ditambah gemerlap cahaya headlamp sungguh memanjakan mata setiap yang melihatnya. Perjalanan menuju puncak tidak semudah yang dibayangkan, banyak hal fatal terjadi akibat kesalahan orang – orang yang egois. Tali pengaman di Hillary Step tidak ada, kepleset sedikit saja nyawa melayang. Dan yang lebih fatal lagi kelakuan kliennya, Doug Hansen yang memaksakan diri untuk summit dengan kondisi lemah, kehabisan oksigen dan gemuruh awan hitam yang mulai mendekat ke puncak. Kurang tegas tentang resiko dan aturan yang berlaku dalam mendaki puncak everest membuat satu per satu tumbang, termasuk Rob sendiri yang mati di puncak selatan. 


 Kesimpulan yang bisa diambil dari film Everest adalah ingat selalu “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”. Keegoisan dan nafsu yang sudah kental menutupi mata, telinga dan akal pikiran menjadikan seseorang terjatuh kedalam jurang yang dibuatnya sendiri. Film ini sangat direkomendasikan buat yang ingin belajar mendaki dari pengalaman buruk yang ada supaya bisa berbenah lebih baik.
Score yang penulis berikan untuk film Everest adalah 8.2/10.

Monday 8 August 2016

Review Sinopsis dan Tokoh Film Wild : Alam Solusi Melupakan Segala Beban Kehidupan Yang Buruk



Wild 2014


Sutradara
Jean-Marc Vallee

Penulis

Pemain Film
Cheryl Strayed (Reese Witherspoon), Aimee (Gaby Hoffmann), Bobbi (Laura Dern), Tj (Charles Baker), Jonathan (Michiel Huisman), Greg (Kevin Rankin), Frank (W Earl Brown), Ranger (Brian Van Holt), Jimmy Carter (Mo Mcrae), Paul (Thomas Sadoski), Clint (J D Evermore), Richie (Nick Eversman), Stacey (Cathryn De Prume), Rick (Leigh Parker)

Tanggal Rilis
5 Desember 2014

Durasi
1 jam 55 menit

Genre
Biography, Drama

Film Wild menceritakan pada kita bahwa hidup tak selamanya manis seperti gula, terkadang ombak yang besar nan tinggi datang sewaktu – waktu melibas apa yang ada dihadapannya. saat ombak sudah menghantamnya, semuanya akan hilang terbawa olehnya. Apa yang diajarkan dalam film Wild menunjukkan sosok wanita tangguh, Cheryl Strayed yang memutuskan melupakan kenangan masa lalunya yang pahit dan menyakitkan itu dengan sebuah perjalanan sejauh 1000 mil. Bayangkan saja deraan ombak yang keras menghantam dirinya ketika ibu tersayangnya meninggal dunia akibat kanker, lalu ditambak datang ombak lain berupa perceraiannya dengan Paul yang menenggelamkannya ke tempat terendah yaitu narkoba. Dalam hidup penulis, belum pernah menemui permasalahan seperti yang dialami oleh karakter Cheryl. Tetapi diluar masalah itu ada juga hal lain yang menjadi kenangan pahit buat penulis sendiri, dan masih belum bisa melupakannya dengan berbagai cara.


Kisah ini dimulai dari Cheryl Strayed yang akan melakukan suatu perjalanan panjang sejauh seribu mil untuk melupakan kenangan masa lalunya yang suram. Dia akan melakukan tracking di Pacific Crest, salah satu jalur tracking yang panjang, penuh rintangan, apalagi untuk seorang wanita yang sedang dalam pikiran terpecah belah. Kenangan masa lalunya sering sekali terlintas saat dirinya berada di sebuah hotel untuk istirahat karena keesokan harinya perjalanan akan dimulai.


Selama perjalanan kenangan mengenai ibunya, Bobbi selalu muncul sembari Cheryl berjalan, makan, melihat pemandangan sampai tidur. Satu quote yang penulis tak pernah lupakan di film Wild ini adalah ‘Jika Ketakutanmu Menghalangimu Lampauilah Ketakutanmu’. Quote tersebut sekaligus permulaan kakinya menapak di jalur Pacific Crest yang akan membawanya sejauh 1000 mil. 


Seorang diri di tengah bukit dan hutan tak membuat Reese Witherspoon mundur ketakutan, malah berlaku sebaliknya harapannya untuk melupakan pahitnya roda hidup masa lalu membuatnya ingin melawannya, karena dia percaya melalui track panjang yang lama dan menyakitkan ini mampu menghilangkan kenangan lama nan menyakitkan juga. Pacific Crest memberikan banyak kejadian tak terduga padanya, seperti kompor tidak berfungsi yang menyebabkan dia harus makan bubur dingin selama beberapa hari, kehabisan stok makanan yang mana toko sangat jauh, bertemu ular berbisa di tengah jalur dan masih banyak lagi. Kegigihannya berjalan sejauh 11 – 12 mil per hari mampu mencerahkan langkahnya sampai di Kennedy Meadows pada hari ke 14. Disitu lah dia menerima paket, stok makanan, kenalan baru yang ramah dan friendly.
Perjalanan kembali dilanjut setelah istirahat beberapa hari disana. Kerikil hingga bongkahan batu yang besar terus menghampiri Cheryl, tak membuatnya tergoda untuk terkena pengaruh yang tak lebih kuat dibanding dirinya. Di hari ke 62 langkah kakinya telah membawanya sampai di Oregon perbatasan Washington dan Kanada.
Perjalanan akhirnya yang berlatar hutan yang hijau asri berselimutkan kesejukan alam terlihat jelas. Cheryl berjalan menelusuri jalan setapak dan bertemu dengan seekor binatang yang penulis sendiri tak tahu namanya. Binatang itu milik Vera (seorang nenek) dan Kyle (anak kecil) yang juga sedang menikmati keindahan alam hutan yang indah. Dan Cheryl pun bertemu dengan mereka berdua, disini sutradara Jean-Marc Vallee cukup bagus dalam memberikan skenario pada anak yang bernama Kyle. Pertanyaannya seakan – akan menggetarkan hati Reese Witherspoon yang sempat terdiam sejenak saat hendak menjawab pertanyaan si anak kecil yang lucu itu. Quote bagus diucapkan lagi oleh Cheryl bahwa ‘Masalah Tidak Akan Selalu Jadi Masalah, Mereka Akan Berubah Menjadi Sesuatu Yang Lain’ lalu diakhir pertemuannya Kyle menyanyikan lagu Red River Valley yang liriknya penuh makna dengan nada yang membuat seluruh tubuh bergetar ketika mendengarnya.
Sutradara hebat film Wild memunculkan sentuhan akhirnya dengan banyak pertanyaan apa dan mengapa tentang kehidupan ini, kata motivasi yang menggugah semangat hidup untuk tetap hidup melanjutkan kehidupan yang entah kapan akan berakhirnya.
Pada akhirnya, penulis menyarankan anda untuk menonton film Wild yang meskipun sudah lewat 2 tahun lalu dan terdapat beberapa shoot yang kurang layak ditonton, namun film ini masih dekat dengan kehidupan sehari – hari. Pesan moral dan inspirasi bagi siapa saja yang menontonnya akan begitu menyentuh dan membekas cukup mendalam.
Score yang penulis berikan untuk film Wild adalah 8.5/10.

Sunday 7 August 2016

Review Sinopsis dan Tokoh Drama Korea Movie Miracle in Cell No 7 : Keterbelakangan Bukan Penghalang Rasa Cinta Terhadap Orang Tua Tersayang


Miracle in Cell No 7


Sutradara
Lee Hwan-kyung

Penulis
Lee Hwan-kyung, Kim Hwang-sung, Kim Young-suk

Pemain Film
Lee Yong-gu (Ryu Seung-ryong), Ye-sung (Kal So-won), Ye-sung dewasa (Park Shin-hye), Jang Min-hwan (Jung Jin-young), So Yang-ho (Od Dal-su), Choi Chun-ho (Park Won-sang), Kang Man-beom (Kim Jung-tae), Shin Bong-shik (Jung Man-shik)

Tanggal Rilis
23 Januari 2013

Durasi
2 jam 7 menit

Genre
Drama, Comedy

Miracle in Cell No 7 adalah salah satu film korea yang telah memberi banyak arti kasih sayang seorang ayah pengidap keterbelakangan mental yang tiada hentinya mencoba untuk membahagiakan putri cantiknya, karena ayah tetap lah ayah di mata anak, begitu pula sebaliknya. Dengan cara yang berbeda untuk menyampaikan kasih sayangnya mengingat cacat mental yang dimilikinya. Selain itu film miracle in cell no 7 juga memberikan arti kebaikan yang mampu mengubah keadaan semula yang hambar menjadi penuh warna, karena dari satu kebaikan akan melahirkan kebaikan lainnya, dan penulis sangat percaya itu. Hal itu tersampaikan lewat kebaikan Yong-gu menolong ketua penjara, Jang Min-hwan yang terjebak dalam kebakaran akibat ulah salah satu napi. Di scene lain pun sutradara Lee Hwan-kyung menampilkan jiwa pengorbanan Yong-gu saat napi lain ingin mencelakai sahabat penjaranya, So Yang-ho. Dalam jiwa terdalam, rasa iba dan haru senantiasa menyertai penulis sampai – sampai film ini mampu menggetarkan hati penulis yang tergugah ingin menolong Ye-sung dan ayah tercintanya agar keluar dari permasalahan yang mengganggu senyum manis canda tawa mereka berdua.
Film ini dimulai saat Ye-sung dewasa menjalani sidang peradilan untuk menyelesaikan perkara kasus penculikan, pembunuhan dan tindak seksual terhadap anak seorang komisaris jenderal kepolisian. Sutradara hanya memberikan cuplikan singkatnya saja, kemudian membawa penonton flashback ke masa Ye-sung kecil. Seorang gadis cilik nan cantik yang mengidam – idamkan tokoh sailor moon karena terinspirasi keberaniannya dalam menumpas kejahatan. Lirik dan gerakan khas sailor moon sudah melekat dalam jiwa Ye-sung sampai suatu ketika dirinya menginginkan tas sailor moon yang tinggal satu – satunya, tetapi sang ayah belum memiliki uang, dari situ lah konflik utama film ini berasal.
Berbekal ambisi besar membelikan putri kesayangannya tas sailor moon, masalah pun memuncak saat dia tertangkap basah membunuh dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur yang ternyata adalah anak yang ditemuinya di toko saat itu. Alhasil Yong-gu harus berurusan dengan pihak kepolisian dan disekap dalam jeruji besi selama waktu yang belum ditentukan mengingat proses peradilan yang belum dilakukan. Lalu dilakukan reka ulang oleh pihak kepolisian, disini lah muncul keanehan yang mungkin tidak disadari penonton. Latar hujan deras dengan keramaian orang yang ingin menyaksikan langsung serta terjadi keributan juga, teriakan Ye-sung dapat terdengar jelas oleh sang ayah yang menurut penulis ini cukup mengambang.


Di balik jeruji besi ini, Ryu Seung-ryong berkenalan dengan napi satu sel nya Chun-ho (penipuan), Man-beom (perzinahan), Yang-ho (gangster / pemimpin sel no 7), kakek Seo (penipuan) dan Bong-shik (pencopet). Perkenalan awal disambut dengan pukulan dan cacian dari mereka akibat perbuatannya kejinya pada anak kecil. Namun selang beberapa hari, para sahabatnya menculik Ye-sung pada acara hiburan yang diselenggarakan di penjara tersebut. Kekonyolan Man-beom yang cukup menggelitik terlihat saat membawa gadis cilik itu menyusup kedalam sel, muka panik, keringat dingin, sampai gerak – gerik yang tak beraturan melewati polisi yang sedang bertugas. Setelah berhasil kembali kedalam ruang sel, dia pun melepaskan nafas panjang tanda tenang bercampr deg – degan dalam misi membawa Ye-sung untuk bertemu ayahnya. Betapa terharunya melihat linangan air mata, pukulan lembut tangan hingga teriakan luapan emosi mendalam putrinya seakan – akan merasa kehilangan sosok ayah. 


Hari – hari dalam sel memberikan banyak perubahan pada kamar no 7, mulai dari mengajarkan baca tulis, menyanyi, tolong menolong dan rasa cinta yang sesungguhnya antara ayah dan anak, sehingga sel mereka tak pernah sepi. Lawakan – lawakan keluar begitu saja mengisi sudut ruangan yang kecil tanpa ada sekat diantara satu sama lain, sehingga tertawa lepas menjadi cara mengakrabkan diri satu sama lain.
Melihat kelakuan Yong-gu yang amat sayang sama anaknya, kelima sahabatnya ini merasa aneh jika tuduhan pembunuhan hingga pemerkosaan dijatuhkan pada ayah Ye-sung. Dibuat lah semacam olah TKP dan reka ulang yang mampu menyimpulkan bahwa memang benar si aneh idiot dituduh akibat salah paham masyarakat maupun sikap tidak profesional polisi dalam menyelesaikan kasus. Para sahabat pun tidak mau duduk santai, usahanya membantu Yong-gu agar dapat mengerti pertanyaan hakim dan menjawabnya dengan percaya diri. Tapi takdir berkata lain, usaha keras Yong-gu malah tak berbuah hasil yang disebabkan oleh ancaman komisaris kepolisian terhadap anaknya jika dia tidak menerima hukumannya. Ancaman itu menyudutkan psikologisnya, hingga melontarkan jawaban sebaliknya membuat hilangnya senyum putri cantiknya. Amarah polisi Jang Min-hwan yang berteriak tak terima akan pernyataan tersebut mencoba menyadarkan si idiot yang terus menerus berkata bohong sehingga keputusan hakim bulat melaksanakan hukuman mati pada 23 desember mendatang.
Mencoba untuk tegar, satu – satunya yang dapat dilakukannya. Dilain sisi, So Yang-ho dan kawan – kawan tak bisa tinggal diam dan berusaha agar Yong-gu bebas dari hukuman mati yang tak seharusnya diterima olehnya. Sayang, lagi – lagi usaha mereka tidak berjalan maksimal, tali balon udaranya menyangkut pada kawat besi tembok penjara.


Di akhir cerita, penulis tak sanggup lagi menahan air mata. Dialog, backsound dan kelihaian para pemain yang mampu menjiwai karakternya masing – masing terlihat natural. Jeritan seorang idiot yang meminta maaf agar tidak dihukum mati membuatnya stres harus meninggalkan Ye-sung, gadis kecil kesayangannya. Air mata yang tak henti mengalir dari Yong-gu ikut mengalirkan air mata sang anak yang menyemangati ayah tercintanya, karena Ye-sung tidak tahu bahwa itu adalah pertemuan terakhir dengan ayahnya yang akan dihukum mati.


Film korea yang berjudul Miracle in Cell No 7 akan menjadi tontonan bagus buat anak – anak maupun orang tua, agar bisa menerapkan sisi baik karakter Yong-gu dan Ye-sung di kehidupan nyata.
Score yang penulis berikan untuk film korea Miracle in Cell No 7 adalah 9.5/10.