Tuesday 6 September 2016

Review Sinopsis dan Tokoh Film Skiptrace : Dilema Komitmen, Kehormatan dan Persahabatan



Skiptrace 2016


Sutradara
Renny Harlin

Penulis
Jay Longino, Brian Gatewood, Alessandro Tanaka, Geoff Moore, David Posamentier, Rodney Rothman

Pemain Film
Benny Chan (Jackie Chan), Samantha (Fan Bingbing), Connor Watts (Johnny Knoxville), Eve Torres

Tanggal Rilis
22 Juli 2016

Durasi
1 jam 43 menit

Genre
Action, Comedy

Film skiptrace mengajarkan kepada kita tentang arti perjuangan menjaga sepatah kata janji selama bertahun – tahun yang mana merupakan suatu kehormatan tertinggi bagi yang mampu melakukan sebaik janji itu pada saat diikrarkan. Walaupun pada akhirnya semua itu bagaikan air susu yang dibalas dengan air tuban. Disamping itu, film skiptrace menunjukkan bahwa orang yang disangka jahat tak selamanya jahat, serta orang yang disebut baik tak mampu berkata selaras. Dalam dunia nyata penulis, sejatinya menjaga komitmen bukan perkara simpel apalagi untuk waktu lama karena sifat manusia yang mudah terkontaminasi nafsu duniawi yang menyesatkan, namun film ini mampu membuktikannya.
Diawal film, kebodohan detektif Benny Chan yang gagal mengintai penjahat karena salah memberi umpan anjing yang malah menjadi malapetaka. Setelah kepergok, Jackie Chan pun beraksi, gaya bertarungnya yang unik cukup mengelitik penonton apalagi ketika pakaian dalam wanita menjadi sorotan momen bertarung konyol, dan sentak membuat siapa pun yang melihat aksi itu bakal terpingkal - pingkal. Karakter Connor Watts diperankan dengan style penghambur uang dan bodoh. Semua kasus yang terjadi berawal dari Johnny, membawa masalah serius dalam sebuah ponsel. Mulai dari situ lah Benny mulai mencari dan berusaha mengantarkan kembali Connor Watts ke Hong Kong untuk bersaksi soal kasus kriminal tersebut demi menjaga seorang gadis yang dititipkan kepadanya, bernama Samantha.
Selama mencari dan membawa pulang Johnny ke Hong Kong, sang sutradara Renny Harlin berhasil memukau penonton melalui pemandangan alam yang mengagumkan, ragam adat istiadat dan kesenian yang mencerminkan karakteristik kebudayaan Mongolia serta China yang membuat para penonton serasa ingin menyaksikan secara langsung. Satu hal yang cukup menarik saat Benny dan Connor berada di Mongolia adalah ketika pesta malam lalu Jackie sudah dalam kondisi agak mabuk menyanyikan lagu ‘Rolling in The Deep’ dari Adele dengan alunan melodi perkusi ala Mongolia. Nadanya yang nyaman ditelinga, membuktikan arransemen musikalnya sengaja dibuat ‘easy listening’.
Dalam adegan – adegan terakhir, sutradara kembali menunjukkan kolaborasi dua tokoh utama ini sangat baik. Kepercayaan, kepedulian serta kekompakan terus ditonjolkan hingga pada saat mereka akan dibunuh oleh kelompok kriminal yang ternyata dipimpin oleh Ayah Samantha, seorang matador kelas kakap. Kejadian ini sempat membuat Benny dan Samantha tak bisa berkata apa – apa, hanya terdiam membisu menyalurkan jiwa emosional yang dirasakannya. Kebisuan ini berakhir saat sosok ayah yang sebenarnya muncul lewat pengorbanan menyelamatkan anak kesayangannya.
Film skiptrace disarankan untuk dewasa karena terdapat adegan yang sifatnya lisan maupun action yang menjurus ke arah mesum. Secara keseluruhan film ini bagus buat tontonan  penghibur mengingat tokoh Jackie Chan, sosok artis komedian yang keren dalam menyajikan lawakan lewat gerak – geriknya.
Score yang penulis berikan untuk film skiptrace adalah 8.6/10